Senin, 26 April 2010

PERTEMUAN PAGUYUBAN DIRIGEN & ORGANIS 25 APRIL 2010

Pertemuan Paguyuban Dirigen & Organis Paroki BMV Katedral (PDO-BMV) untuk bulan April diselenggarakan kemarin, Minggu 25 April 2010 pukul 11.00-13.00 di Ruang Seksi Gedung Paroki. Pertemuan dihadiri 20 orang yang merupakan wakil-wakil dari beberapa kelompok koor serta pendamping dari Dewan Pastoral Paroki. Para dirigen/organis dan wakil kelompok tersebut adalah: Koor Aeternum (1), Koor Lingkungan Sindangbarang (2), Koor Dei Gloria & Koor Deo Gratias (1), Koor Mahasiswa (1), Koor Indraprasta Junior (4), Koor St Lucia (2), Koor Lingkungan Cilebut-Bojonggede (1), Koor Exultate (1), Koor St Andreas (1), Koor BSI (2), Koor BMV (2), Ibu JFS Hutabarat.

Pertemuan bulan April ini membahas tiga hal pokok:
  • Evaluasi Umum tugas-tugas koor Pekan Suci 2010
  • Persiapan pembuatan buku bank lagu
  • Tips teknis pemilihan lagu untuk Perayaan Ekaristi.

Evaluasi Umum tugas-tugas Koor Pekan Suci 2010:
  • Komunikasi antara sebagian petugas koor dan seksi liturgi maupun pastor paroki kurang baik. Ini berakibat kurang lancarnya beberapa tugas baik Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah dan Minggu Paskah.
  • Ada banyak keluhan yang disampaikan umat kepada Seksi Liturgi bahwa beberapa kelompok koor tidak mempersiapkan lagu-lagu dan petugas pemazmur dengan baik. Ada juga kritik dari umat bahwa beberapa petugas koor terlalu fokus pada lagu komuni saja dan kurang memperhatikan bagian-bagian yang lain.
  • Kekurangan juga tampak pada masalah teknis yang sering terulang, yaitu kurang berfungsinya sound system secara optimal. Speaker tidak berfungsi dengan baik dalam beberapa kesempatan.

Persiapan Penyusunan Bank Lagu (oleh Bapak A. Bambang Koryanto:

Sampai sekarang baru ada sekitar 5 kelompok koor yang berpartisipasi mengirimkan teks-teks lagu untuk diseleksi. Koor-koor lain masih diundang untuk mengirimkan lagu-lagu. Lagu-lagu yang sudah ada di Puji Syukur dan Madah Bakti tidak perlu diusulkan lagi, kecuali jika ada aransemen baru yang tidak ada di dua buku resmi tersebut. Teks-teks yang diusulkan hendaknya teks-teks lagu yang selama ini telah menjadi kekayaan setiap kelompok koor dan dapat dibagikan untuk semua koor di Paroki Katedral. Pembuatan bank lagu ini dijadwalkan selesai untuk tahap pertama pada tahun ini. Pada minggu pertama bulan Mei nanti tim musik liturgi akan bertemu untuk membahas persiapan bank lagu ini secara lebih intensif.

Teknis Pemilihan Lagu untuk Tugas Koor
Peserta pertemuan membahas sebuah ilustrasi kasus & masalah berikut ini:

KASUS & MASALAH:

Menurut jadwal, kelompok Koor Lingkungan A akan bertugas pada hari Minggu Pentakosta 23 Mei 2010 pukul 9.00. Dirigen sudah mendapat SMS dari Seksi Liturgi tentang usulan lagu untuk hari itu. Dengan berbagai pertimbangan bahwa hari itu adalah hari raya, ia ingin membuat tugas koor lingkungannya sukses. Ia pun mengajak kelompok koor kategorial B untuk berkolaborasi membentuk Koor Gabungan... Berdasarkan kesepakatan dengan dirigen Koor B, ia pun menyipkan daftar lagu sebagai berikut:

  1. Lagu persiapan: “S’mua baik”
  2. Lagu Pembuka : PS. 565 Datanglah, ya Roh Pencipta
  3. Tuhan Kasihanilah Kami: PS. 351/Misa Kita II
  4. Kemuliaan : PS. 352/Misa Kita II
  5. Mazmur Tanggapan : MTA hal. 87-88/PS. 828 “Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan”
  6. Bait Pengantar Injil : MTA hal. 87-88 / PS. 964 “Alleluya”
  7. Persiapan Persembahan : PS. 379 “Bapa di Surga, T’rimalah”
  8. Kudus : PS. 390/Misa Lauda Sion
  9. Bapa Kami : Bapa Kami (dari Kidung Syukur – KAJ)
  10. Anakdomba Allah: PS. 414/Misa Kita IV
  11. Komuni 1: PS. 571 “Ya Roh Kudus, Kunjungi Umat-Mu”
  12. Komuni 2: “Halleluia” (G.F. Handel)
  13. Komuni 3: PS. 566 “Veni Creator Spiritus”
  14. Penutup: MB. 455 “Jadilah Saksi Kristus”

Diskusikan dalam kelompok:

  1. Bagaimana pendapat Anda tentang usaha kolaborasi Koor A dan Koor B di atas?
  2. Apa komentar spontan Anda terhadap pilihan lagu-lagu Koor Lingkungan A di atas. Apakah ada yang membuat Anda bingung, bertanya-tanya, tidak setuju, memuji, terpesona, dll.?
  3. Menurut Anda, apa yang baik dan benar dari susunan lagu di atas?
  4. Hal-hal apa saja yang masih kurang benar atau masih perlu diperbaiki?
  5. Apa saja kesulitan Anda sebagai dirigen/organis dalam mempersiapkan lagu-lagu untuk sebuah tugas dalam Perayaan Ekaristi?
  6. Apa yang sebaiknya Seksi Liturgi dan Paguyuban Dirigen & Organis lakukan untuk dapat menolong sebagian dari anggota Paguyuban yang masih merasakan kesulitan dalam memilih lagu-lagu untuk sebuah tugas?

Hasil Diskusi:
  1. Kolaborasi atau kerja sama antara kelompok koor A dan B di atas sangat bagus. Koor-koor yang ingin bergabung dalam satu tugas perlu berlatih bersama.
  2. Pilihan lagu-lagu di atas memunculkan pertanyaan seperti: apakah boleh menyanyikan lagu-lagu sebelum perayaan ekaristi dimulai, apakah boleh memakai ordinarium yang berbeda-beda, apakah boleh menggunakan lagu Bapak Kami di luar Puji Syukur dan Madah Bakti, apakah pilihan lagu-lagu itu sudah tepat, dsb.
  3. Yang baik dan benar: sebagian lagu diambil dari Puji Syukur dan Madah Bakti.
  4. Yang kurang dan perlu diperbaiki: Harus ada lagu Madah Pentakosta sebelum Bait Pengantar Injil, Lagu Bapa Kami seharusnya menggunakan versi resmi Puji Syukur saja, Ordinarium sebaiknya sejenis agar tidak membingungkan umat, lagu Halleluia tidak tepat digunakan, lagu persiapan persembahan no. 379 terlalu pendek untuk misa besar seperti Pentakosta.
  5. Kesulitan para dirigen pada umumnya adalah mencari benang merah antara bacaan pertama, kedua dan injil.

Beberapa Penegasan (oleh Bapak T. Marhadi):
  • Dalam struktur misa, tidak ada yang disebut lagu persiapan. Sebelum misa dimulai, sebaiknya dimainkan iringan organ yang lembut yang dapat menciptakan suasana persiapan misa. Lagu yang dinyanyikan koor mengesankan adanya "show" atau pertunjukan.
  • Lagu ordinarium sebaiknya diambil dari satu tema yang sama (misalnya kalau Kyrie dari Misa Kita II, lagu yang lain seperti Gloria, Sanctus dan Agnus Dei juga dari Misa Kita II).
  • Lagu Mazmur Tanggapan PS. 828 dapat dinyanyikan oleh Koor saja dari mimbar koor (solis tidak perlu ke mimbar sabda). Lagu lain yang juga dapat dinyanyikan dari bangku koor misalnya "Berbahagialah".
  • Madah Pantekosta seharusnya dinyanyikan. Tempatnya ada sesudah bacaan kedua. Imam seyogyanya mendorong penggunaan nyanyian ini karena memang merupakan bagian dari liturgi resmi.
  • Lagu persiapan persembahan boleh dinyanyikan koor saja; lagu dapat disesuaikan dengan tema/bacaan kitab suci.
  • Benang merah antar bacaan dapat dilihat dengan menggunakan kalender liturgi resmi. Dari kalender itu kita bisa tahu apakah hari itu merupakan hari raya, apa warna liturginya, apa bacaannya, dan sebagainya. Kita juga bisa menggunakan buku Misa untuk mengetahui antifon-antifon yang ditulis di sana. Dari situ kita bisa mendapatkan petunjuk untuk mencari lagunya di Puji Syukur atau Madah Bakti.
  • Prefasi ditutup dengan lagu Kudus... Ketika imam menyanyi prefasi, organ tidak dibunyikan. Kudus seharusnya dinyanyikan dan tidak diselingi apa pun di antara ajakan imam dan lagu Kudus.
  • Lagu komuni bukan untuk show. Saat komuni adalah saat umat berjumpa dengan Tuhan dalam Sakramen Mahakudus.
  • Madah Syukur dinyanyikan sebagai bentuk syukur atas perayaan ekaristi... Lagunya dapat disesuaikan dengan tema. Dapat juga diganti dengan saat hening.

Pertemuan berikutnya akan diselenggarakan akhir Mei 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar