Selasa, 01 Maret 2011

PERTEMUAN PDO-BMV 27 FEBRUARI 2011

Pada hari Minggu 27 Februari 2011 diadakan pertemuan Paguyuban Dirigen & Organis se-Paroki Katedral BMV. Pertemuan ini diselenggarakan dalam rangka mempersiapkan tugas-tugas koor Masa Prapaskah dan Pekan Suci 2011. Ketua Seksi Liturgi, Pastor Paroki, Bapak Marhadi dan Bapak Adrianus Wijaya berkenan hadir dan menyampaikan bahan-bahan yang berguna bagi para praktisi koor, khususnya para dirigen dan organis yang hadir.

Ketua Seksi Liturgi mengemukakan perlunya mengevaluasi tugas-tugas koor sebelumnya agar dapat memperbaikinya tahun ini. Dari berbagai masalah yang masih ada, Ketua Seksi Liturgi berpendapat bahwa para dirigen dan organis perlu memperhatikan dua hal ini: Pemilihan lagu dan Iringan. Para dirigen perlu tetap hati-hati memilih dan menentukan lagu supaya koor maupun dirigen umat di semua misa di wilayah Paroki BMV Katedral Bogor tetap selalu mengedepankan unsur liturgisnya. Beliau menggarisbawahi kebijakan Pastor Paroki bahwa buku Puji Syukur dan Madah Bakti tetap menjadi acuan utama. Lagu-lagu yang bukan berasal dari kedua sumber tersebut dan masih belum diterima sebagai lagu liturgi hendaknya didiskusikan dahulu dengan Tim Musik Liturgi Paroki atau Pastor Paroki. Demikian pula dengan iringan atau organ; para organis perlu menyadari bahwa ketika mereka mengiringi nyanyian dalam liturgi Gereja, mereka juga harus mengikuti aturan-aturan liturgi.

Pastor Paroki, RD Benyamin Sudarto, dalam pengarahannya antara lain juga menggarisbawahi apa yang disampaikan oleh Bapak Ketua Seksi Liturgi. Namun secara khusus beliau menekankan perlunya pemahaman bahwa nyanyian-nyanyian untuk Perayaan Ekaristi haruslah nyanyian-nyanyian liturgis yang bertujuan untuk membantu umat merayakan Ekaristi dengan lebih khusuk, khidmat dan sakral. Nyanyian-nyanyian rohani yang bukan merupakan nyanyian liturgi hendaknya tidak digunakan di dalamnya. Romo Ben menekankan bahwa tugas koor bukanlah untuk show atau menampilkan pertunjukan.

Selain itu, secara khusus Romo Ben menekankan arti pentingnya saat hening selama komuni. Saat komuni adalah saat perjumpaan umat dengan Kristus. Karena itu, hendaknya selama waktu komuni juga disediakan saat hening. Jangan sampai seluruh waktu dipenuhi oleh nyanyian-nyanyian. Lagu-lagu yang dinyanyikan selama komuni pun haruslah nyanyian-nyanyian yang membantu umat untuk berdoa, untuk merasakan kehadiran Kristus dalam dirinya dan untuk mengalami Kristus yang benar-benar merasuk dalam jiwa dan raga umat. Tidak boleh ada show atau pertunjukan selama komuni. Tidak boleh ada lagu-lagu yang terus-menerus menguasai saat-saat komuni. Adalah tugas kita bersama juga untuk mendidik umat agar mereka dapat mengalami perjumpaan dengan Kristus melalui saat-saat hening dan melalui lagu-lagu atau iringan selama waktu komuni.

Bapak Marhadi dari Tim Musik Liturgi subseksi Koor secara gamblang menjelaskan nyanyian-nyanyian yang harus dibawakan selama Masa Prapaskah dan Pekan Suci. Secara umum dapat dirangkum sebagai berikut:
  1. Rabu Abu: ini menjadi hari mulainya masa prapaskah. Berbagai pilihan lagu di Puji Syukur dan Madah Bakti mencirikan SESAL dan TOBAT. Hendaknya semua koor tetap mempersiapkan diri dan dapat membawakan nyanyian-nyanyian dengan khidmat.
  2. Minggu Palma: Ada dua bagian dalam perayaan minggu ini yaitu Upacara Pemberkatan Palma dan Perarakan Yesus memasuki kota Yerusalem dan Perayaan Ekaristi. Lagu-lagu selama pemberkatan palma dan perarakan memasuki gereja dapat bertemakan Kristus Raja. Namun ketika umat sudah memasuki gereja, lagu-lagu Perayaan Ekaristi bukan lagi bertemakan Kristus Raja melainkan lagu-lagu Prapaskah.
  3. Kamis Putih: Lagu-lagu hendaknya bertemakan kasih dan pelayanan sebagaimana Kristus memberikan teladan. Iringan hanya digunakan sampai lagu Kemuliaan. Setelah itu, tidak ada iringan organ. Organ dimainkan lagi pada saat lagu Kemuliaan pada Malam Paskah.
  4. Jumat Agung: Mengenang sengsara dan wafat Tuhan. Perlu disiapkan penyanyi pasio yang baik untuk Cronista dan Sinagoga. Peran Yesus diambil oleh Imam yang bertugas.
  5. Malam Paskah: Para solis perlu menyiapkan diri dengan baik dalam menyanyikan Mazmur Tanggapan dan lagu-lagu lain. Organ dibunyikan sejak Kemuliaan.
  6. Minggu Paskah: Puncak perayaan Ekaristi selama pekan suci. Yang perlu disiapkan secara khusus adalah lagu Victimae Paschali Laudes yang merupakan sekuensi.
Bapak Adrianus pada akhir pertemuan menggarisbawahi perlunya pemahaman yang benar akan tugas dan fungsi dirigen dan organis sehingga semua dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan benar. Pilihan lagu, iringan, sikap dan lain-lain hendaknya dilaksanakan dengan tetap mempertimbangkan umat yang dilayani dan liturgi yang diikuti.

Selain itu ada dalam acara tanya jawab juga muncul persoalan-persoalan. Secara garis besar ada beberapa kesepakatan:
  1. Lagu Bapak kami yang digunakan di Katedral BMV Bogor tetap dari TPE dan Puji Syukur. Jika ada versi lain, akan dikumpulkan teksnya dan akan dipelajari bersama oleh para dirigen dan organis pada saat yang ditentukan kemudian.
  2. Usulan lagu untuk tugas hendaknya dikonsultasikan dengan Pastor Paroki atau Tim Musik Liturgi dari Subseksi Koor. Untuk tugas pekan suci tahun 2011 ini hendaknya usulan itu sudah masuk paling tidak satu bulan sebelum bertugas.
Semoga para dirigen dan organis serta semua koor dapat menjalankan tugas dengan baik. Ad maiorem Dei gloriam.