Jumat, 18 Juni 2010

KOOR BMV PAROKI KATEDRAL BOGOR - MISA TAHBISAN IMAM 2010

Bersamaan dengan penutupan Tahun Imam di Keuskupan Bogor, pada hari ini diselenggarakan Misa Tahbisan Imam di Katedral BMV Bogor. Misa tahbisan ini merupakan peristiwa yang sangat besar bagi umat Keuskupan Bogor. Ada delapan frater diakon yang ditahbiskan menjadi imam. Mereka terdiri dari 4 calon imam praja, 3 calon imam Kongregasi Santo Elias dan 1 calon dari Ordo Fransiskan (OFM). Misa dimulai pukul 16.00 dan dipimpin oleh Bapa Uskup Bogor Mgr. Michael Cosmas Angkur OFM didampingi RD DS Tukiyo dan RP Yohanes Indrakusuma O.Carm. Koor BMV Paroki Katedral mengiringi misa dengan lagu-lagu liturgisnya, dipimpin oleh Bapak Tarcisius Marhadi.

Secara umum lagu-lagu yang digunakan dalam Misa Tahbisan Imam kali ini adalah:
  1. Pembuka : PS 682 "Panggilan Tuhan" dan lagu "Aku Abdi Tuhan"
  2. Kyrie : PS. 342 "Kyrie" (Misa de Angelis/Misa VIII)
  3. Gloria : PS 343 "Gloria" (Misa de Angelis/Misa VIII)
  4. Mazmur Tanggapan : PS. 827 "Pergi ke Seluruh Dunia..."
  5. Bait Pengantar Injil : PS. 952 "Alleluya"
  6. Doa Restu : Lagu "Terima Berkat Allah"
  7. Litani Para Kudus : PS. 128 "Litani"
  8. Persiapan Persembahan: PS. 378 "Ya Tuhan Allahku" dan PS. 382 "Ambillah, Tuhan"
  9. Sanctus : PS. 387 "Sanctus" (Misa de Angelis/Misa VIII)
  10. Pater Noster: PS. 402 "Pater Noster"
  11. Agnus Dei: PS. 408 "Agnus Dei" (Misa de Angelis/Misa VIII)
  12. Komuni : Lagu "Die Hummel Erzahlen"
  13. Madah Syukur : Lagu "Tahun Imam"
  14. Penutup : PS. 703 "Semua Kembang" dan PS. 695 "Aku Dengar Bisikan Suara-Mu"
Setelah misa selesai, semua anggota Koor BMV berbaur dengan umat yang lain untuk mengikuti acara ramah tamah dan santap malam di halaman Sekolah Budi Mulia.
Terima kasih kepada semua yang terlibat dalam tugas koor BMV ini. Tuhan memberkati.

Selasa, 01 Juni 2010

PERTEMUAN PDO-BMV MEI 2010

Pertemuan PDO-BMV bulan Mei ini bertema "Mazmur Tanggapan". Karena itu, para pemazmur juga diundang untuk belajar bersama.

Pertemuan dihadiri oleh 34 orang. Wakil-wakil kelompok koor yang hadir antara lain: St Lucia (4 orang), Koor Mahasiswa (3 orang), Dei Gloria (2), Deo Gratias (1), Wilayah St Petrus Sempak (2 orang), Lingkungan Bantarjati (1), Bogor Utara (1), Gratia Plena (1), Seksi Liturgi (2), St Cicilia (1), Exultate (4), Santa Theresia BRP (3), St Agnes Bojonggede (1), St Ignatius Bojonggede (2), St Benedictus BSI (3), St Stephanus Indraprasta (2), Wilayah St Andreas 1), Lay Force (1), St Ambrosius Bojonggede (1), St Yusup Bojonggede (1), Dirigen Umat (2), Ibu JFS Hutabarat (organis).

Ringkasan/Pokok-pokok Pembekalan:

PEDOMAN UMUM
  • Konsili Vatikan II menaruh perhatian besar terhadap Kitab Suci. Dalam setiap kegiatan liturgi, Kitab Suci diberi tempat dan peranan yang amat penting.
  • Bacaan-bacaan Kitab Suci (KS) dan Mazmur Tanggapan (MzT) merupakan bagian pokok dari Liturgi Sabda. Maka, keduanya tidak boleh dihilangkan atau dikurangi apalgi diganti dengan bacaan lain yang bukan dari Kitab Suci.
  • Para beriman perlu diajar dengan tekun bagaimana menangkap firman Allah yang berbicara lewat mazmur, kemudian mengolahnya menjadi doa Gereja.
  • Untuk menanggapi Sabda Tuhan, MzT disusun bukan dengan sembarang kata tetapi dengan kata-kata yang diambil dari KS, yang telah dipilih secara seksama oleh para ahli liturgi.
  • MzT merupakan doa teladan. Di satu pihak kita diajak untuk mengekspresikan perasaan kita dengan menyanyikan puisi yang indah. Di lain pihak kita dibantu menjadikan diri kita sebagai pemohon, pemuji, pendosa, dll...
  • MzT sudah mendarah daging dalam tradisi KS sejak Gereja Purba. Pada masa itu seorang pemazmur pilihan berdiri di anak tangga untuk mengangkat nyanyian yang kemudian disebut sebagai Graduale ini.
  • Ada dua cara menyanyikan MzT: dengan ayat ulangan (responsorial), atau tanpa ayat ulangan. Sedapat-dapatnya cara responsorial diutamakan.
  • Ayat-ayat MzT dapat didaraskan, meskipun ayat ulangannya dinyanyikan.
  • Dalam setiap kebudayaan segala sesuatu yang menolong umat menyanyikan MzT harus dimanfaatkan.
PETUNJUK PRAKTIS:
Bentuk Mazmur Tanggapan
Pada umumnya MzT yang ada dalam Buku Bacaan Ibadat berbentuk lagu berefren: satu refren dengan banyak ayat mazmur, dengan maksud antara lain:
  1. Refren dimaksudkan sebagai kunci penafsiran atau doa inti dari bacaan yang baru saja didengar.
  2. Pengulangan refren memungkinkan umat untuk ikut ambil bagian secara aktif, dan terlibat dalam pujian maupun permohonan, sebgai tanggapan terhadap firman Allah.
  3. Ayat/bait-bait bermaksud memperdalam amant pewartaan.
  4. Dialog antara pemazmur dengan umat (antara pewarta dengan penerima sabda) menggambarkan dialog antara Allah dan umat-Nya.
  5. Kalau dinyanyikan oleh paduan suara atau solis saja, harus memungkinkan umat memperoleh peresapan yang lebih mendalam atas amanat bacaan pertama lewat mendengarkan lagu meditatif.
Pemazmur:
Pemazmur memainkan peraranan kunci dalam membawakan MzT. Untuk itu dia harus menguasai teknik-teknik membawakannya, antara lain:
  • Refren: Pemazmur harus mampu mengangkat refren dengan mantab dan meyakinkan sehingga umat pun dapat serempak mengulanginya.
  • Ayat-ayat: Pemazmur mengungkapkan inti tanggapan kita terhadap sabda Allah. Maka ia harus membawakannya dengan tepat, mengalir, lancar, tidak patah-patah, artikulasi jelas. Ia harus tahu pemenggalan kalimat. Ia harus membuat jeda yang diciptakan melalui kerja sama dengan organis.

Penjiwaan:
Sebagai tanggapan atas Sabda Allah, MzT sangat bervariasi jiwa dan suasananya: gembira, pujian, syukur, gagah, agung, sedih, merana, merintih, tenang, damai, dll.
Semua ini harus mendapat perhatian dari sang pemazmur agar ia dapat membawakan ayat-ayat MzT dengan suasana dan penghayatan yang tepat.

Tip & Trik untuk Pemazmur:
SYARAT-SYARAT YANG HARUS DIPENUHI
  • Senang mendalami Kitab Suci
  • Memiliki semangat pewartaan
  • Kualitas suara yang baik/indah, tidak aneh; kalau bisa: merdu
  • Memiliki kemampuan menyanyi dengan menggunakan teknik yang baik.
  • Memiliki cita rasa yang baik dalam tatacara berdoa lewat musik.
  • Berpenampilan fisik yang wajar, tidak mempunyai hambatan dalam melaksanakan tugas sebagai Pemazmur

A. PERSIAPAN

1. Modal: harus mampu membaca notasi angka. Yang tidak bisa membaca notasi angka harus belajar dengan tekun. Belajar membaca not akan lebih baik daripada belajar dengan menghafalkan lagunya.
2. Memahami teks bacaan Kitab Suci: bacalah Bacaan KS yang akan dibacakan pada saat Anda bertugas nanti. Bacaan ini bisa Anda dapatkan dengan menggunakan Kalender Liturgi, Buku Bacaan Misa, dll. Tangkaplah inti dan pesan dari Bacaan tersebut.
3. Memahami teks Mazmur Tanggapan: bacalah Mazmur Tanggapannya; sekarang anda mengerti hubungan antara Bacaan dan Mazmur Tanggapan, dan bagaimana jiwa dari Mazmur Tanggapan tersebut.
4. Kebanggaan: Anda bersyukur dipilih menjadi seorang yang bertugas untuk menyampaikan Sabda Tuhan. Laksnakan tugas mulia ini sebaik-baiknya dengan penuh penghayatan sehingga mendapatkan keindahan dalam citarasa berdoa lewat musik.

B. BERLATIH:

1. Mengenal diri sendiri: Anda harus mengenal kemampuan diri Anda dengan baik: nada tertinggi/terendah apakah dapat Anda capai? Sejauh manakah nafas Anda dapat bertahan? Kelemahan dan kekuatan apakah yang Anda miliki?
2. Jadwal tugas: sedikitnya seminggu sebelum bertugas anda sudah tahu teks yang akan Anda pakai. Lakukan latihan dengan teks ini; buatlah phrasering dan pengaturan nafasnya; beri tanda seperlunya. Usahakan anda setengah hafat supaya menambah keyakinan dan rasa percaya diri sehingga nanti Anda bisa berkomunikasi pandang dengan umat.
3. Organis: adakan latihan bersama organis, bagaimana intronya, kecepatannya, jedanya, perlukah menaik/turunkan nada dasarnya?
4. Evaluasi: mintalah komentar/penilaian dari teman, dirigen atau pihak lain yang berkompeten. Terimalah kritik demi kemajuan Anda.

C. SAAT BERTUGAS:

1. Berdoa: mohon bimbingan Roh Kudus agar pantas mewartakan Sabda-Nya.
2. Percaya diri: Yakin Anda bisa. Rileks sebelum Anda menuju mimbar sabda. Ingat, Anda tidak sendirian, bahkan Roh Kudus membimbing Anda.
3. Berpenampilan pantas: wajar, tidak berlebihan, tidak mengundang komentar negatif dari umat.
4. Sound system: kenali dengan baik karakter dari mikropon, apakah Anda perlu merubah posisinya? Seberapa jauhkah jaraknya dengan Anda?
5. Intro: pada saat organis memaninkan intro, anda ikut melantunkan dalam hati atau bersuara sangat lirih. Ini akan meyakinkan ketepatan angkatan awal.
6. Starting: angkatlah refren dengan suara mantab dan meyakinkan sehingga umat menjadi tertarik untuk mengulangi dengan penuh semangat.
7. Komunikasi: anda adalah pewarta dan umat adalah penerima Sabda. Jangan selalu menunduk melihat ke buku, tetapi sekali-kali lakukan "sapuan pandangan", terutama pada awal dan akhir kalimat lagu.
8. Staging: Jaga keserasian tata gerak bersama lektor, misdinar, imam dll. Jangan meninggalkan mimbar sebelum tugas benar-benar selesai.

D. KESULITAN YANG SERING TERJADI:

1. Organ: Organ rusak mendadak, listrik mati, organis tidak datang, organis salah main, dsb. Maka anda harus sepenuhnya mengandalkan kemampuan Anda. Ingat jangkauan wilayah nada Anda. Bernyanyilah dengan lantang seperti saat Anda berlatih.
2. Konsentrasi: Anda bisa kehilangan konsentrasi sebelum atau saat Anda sedang bertugas. Biasanya ini akibat kurang latihan.
3. Beban: kurang mensyukuri bahwa ini adalah tugas mulia.
4. Menganggap sepele: anggapan bahwa mazmur itu hanya lagu selingan saja. Ini berbahaya dan dapat merusak suasana pewartaan sabda.