Kamis, 25 Februari 2010

MISA BERBAHASA LATIN

Informasi dari Ibu Lenny/Sekretariat Paroki


Just Info, Bagi teman-teman dan Romo yang tertarik untuk *misa latin*
bisa menggunakan salah satu Tata Perayaan Ekaristi berikut:

1. Ordo Misae 2002 (Misa Paulus VI) edisi terakhir oleh YP-II
http://bukumisa. co.cc/orandi/ ordo-misae- 2002/
http://katolik. online.tripod. com/Ordo_ misa_2002. pdf
nb: ini adalah bahan baku pembuatan TPE 2005 (TPE Indonesia)

2. Ordo Misae 1962 (Misa Tridentine, Pius V) edisi terakhir oleh Yoh. XXIII
http://bukumisa. co.cc/orandi/ ordo-misae- 1962/
http://katolik. online.tripod. com/Ordo_ misa_1962. pdf

Kalau ingin belajar misa tridentin lebih lanjut, DVD bisa dipesan di
situs http://bukumisa. co.cc/orandi/ training- tridentine/ (free untuk
romo2 yang berminat)

Tolong dibantu sebarin ke teman2 di komunitas lain dan romo yang dikenal
yah...

"Melalui Liturgi, Kristus Penebus dan Imam Agung kita melanjutkan karya
penebusan-Nya di dalam Gereja-Nya, bersama dia dan oleh dia." (KGK 1069)

[Non-text portions of this message have been removed]

Senin, 08 Februari 2010

RAPAT SEKSI LITURGI PAROKI: FEBRUARI 2010

RANGKUMAN RAPAT SEKSI LITURGI

Hari dan Jam : MINGGU 7 FEBRUARI 2010, Pukul 11.00-13.05

Tempat: RUANG SEKSI

Pimpinan Rapat: Ketua Seksi Liturgi

SEKSI LITURGI

1. Liturgi adalah ssuatu yang esensial. Liturgi adalah jantung Gereja. Liturgi adalah hidup Gereja. Menghancurkan liturgy berarti menghancurkan Gereja. Karena itu, semua petugas liturgy dan seluruh umat wajib untuk memelihara, menjaga dan menghidupkan liturgy secara benar.

2. Khusus untuk pertemuan-pertemuan dan pembekalan, seksi liturgy harus membuat jadwal yang pasti dan disosialisasikan kepada umat sejak sekarang. Ada usulan bahwa 15 menit pertama dalam Rapat Liturgi diisi dengan renungan.

3. Sebagian umat berkesan bahwa pelaksanaan TPE baru di Paroki Katedral kurang maksimal. Sebenarnya Seksi Liturgi telah berusaha keras supaya TPE dapat dilaksanakan dengan sempurna, namun kendala yang dihadapi juga banyak: kurang adanya komitmen sebagian petugas (termasuk imam) untuk membetulkan apa yang selama ini salah atau melatih sesuatu yang baru. Pelaksanaan TPE baru seharusnya menjadi tanggung jawab bersama.

4. Pembinaan tentang liturgy harus sampai pada tingkat bawah/lingkungan dan kategorial. Sehubungan dengan program paroki tahun 2010 yaitu rekatekisasi yang berfokus pada Sakramen, seksi liturgy lingkungan juga akan dilibatkan dalam program ini.

5. Data pengurus liturgy selayaknya dapat diketahui oleh umat dan pengurus/seksi liturgy tingkat lingkungan, wilayah dan kategorial.

6. Pertemuan-pertemuan rutin:

Forum Dirigen dan Organis: setiap minggu keempat dalam bulan

Pertemuan para Prodiakon: setiap minggu kelima dalam bulan

Pertemuan Lektor dan Misdinar: setiap minggu ketiga dalam bulan ganjil

7. Direncanakan untuk diadakan Seminar tentang Sakramen pada tanggal 11 April di Aula Regina Pacis.

TTK:

1. Mohon perhatian petugas TTK akan banyaknya anak yang berlari sesudah menerima berkat dari Imam. Kadang-kadang juga ada anak yang bermain lilin di depan patung Maria; ini mengganggu dan membahayakan.

2. Perlu adanya sosialisasi yang intensif tentang tugas dan wewenang TTK. Meskipun sudah ada pertemuan tahunan atau dua kali dalam setahun, pedoman tentang tugas dan wewenang perlu disosialisasikan secara lebih intensif: lewat pertemuan rutin dalam awal bulan dan lewat pendistribusian teks pedoman tersebut hingga tingkat lingkungan.

3. Sesuai pedoman, petugas TTK juga selayaknya menyambut umat di depan gereja sebelum perayaan ekaristi.

4. Dalam perayaan ekaristi, harus diusahakan untuk tidak menggunakan benda-benda atau kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu konsentrasi umat atau membuat keheningan dirusak. Jadi, tidak perlu ada screen untuk lagu-lagu. Tentang HP (handphone), tidak pas kalau Imam sendiri yang harus memberi tahu umat untuk tidak mengaktifkan handphone. Barangkali bias diumumkan oleh lector sebelum misa.

5. Pada tahun 2010 direncanakan ada pembekalan petugas TTK pada bulan Mei dan Oktober.

KOOR DAN MUSIK GEREJA

1. Sudah ada forum atau paguyuban dirigen dan organis. Paguyuban ini lahir atas kehendak para dirigen dan organis sendiri. Tetapi keterlibatan semua anggota juga belum maksimal. Diharapkan semua dirigen, dirigen pemula dan calon dirigen, para organis dan organis pemula terlibat di dalamnya. Lewat sharing, belajar dari yang lebih mampu, membagikan pengalaman dan kemampuan, berbagai kekurangan dalam koor dan musik liturgi di wilayah Paroki Katedral dapat diatasi.

2. Pertemuan paguyuban dirigen dan organis adalah pada setiap minggu keempat atau minggu terakhir dalam bulan.

3. Program kerja Subseksi Koor tahun 2010 adalah: pembuatan bank lagu dan penyelenggaraan seminar musik liturgi.

CATATAN dari DEWAN PASTORAL PAROKI

1. Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Seksi Liturgi dan sub seksi di bawahnya untuk melakukan sosialisasi secara intensif hingga tingkat lingkungan dan kelompok kategorial

2. Secara umum, kualitas pelayanan masih harus diperbaiki.

Minggu, 07 Februari 2010

PERSIAPAN PEMBUATAN BANK LAGU

Sebagaimana telah ditulis dalam posting sebelumnya, Paguyuban Dirigen dan Organis Paroki BMV Katedral Bogor (PDOPBKB) sepakat untuk membuat sebuah buku bank lagu. Buku itu berisi kumpulan lagu-lagu yang tidak ada di buku-buku Puji Syukur, Madah Bakti dan Jubilate. Buku Bank Lagu (BBL) itu akan disusun menurut tema (seperti dalam Puji Syukur atau Madah Bakti: masa adven, masa Natal, masa biasa, pembuka, persembahan, komuni, lagu untuk misa perkawinan, dan lain-lain). Buku tersebut kelak akan digunakan sebagai pegangan umat Paroki Katedral untuk mendampingi buku-buku resmi liturgi.

PDOPBKB membentuk tim penyeleksi yang dipimpin oleh Bapak A. Bambang Koryanto. Tim ini akan bekerja untuk memilah-milah lagu berdasarkan bobot dan nilai liturgisnya, temanya, dan sebagainya. Tentu saja tim akan berada di bawah arahan Pastor Paroki sebagai gembala.

Kita sepakat bahwa kita akan menerima apa pun keputusan tim bersama Pastor Paroki. Artinya, kita tidak akan menggunakan lagi lagu-lagu yang dinyatakan tidak liturgis untuk perayaan-perayaan Ekaristi di seluruh wilayah Paroki Katedral Bogor. Kita hanya akan menggunakan lagu-lagu yang sesuai dengan kaidah-kaidah liturgi Gereja Universal. Ini memang mengandung konsekuensi bahwa kita berseberangan dengan keputusan beberapa keuskupan atau paroki lain yang masih memberi toleransi untuk penggunaan lagu-lagu yang tidak punya bobot liturgis.

Untuk persiapan pembuatan bank lagu, PDOPBKB mengumpulkan lagu-lagu dan menyerahkannya kepada tim lewat Sekretariat Paroki. Tahap pertama pengumpulan lagu-lagu akan ditutup tanggal 14 Februari 2010. Kegiatan pengumpulan lagu-lagu akan terus dilakukan sesudahnya.

Semoga dengan pembuatan bank lagu tersebut liturgi di Katedral Bogor akan menjadi lebih agung, meriah, khidmat, bermutu dan terpuji.

Selasa, 02 Februari 2010

PERTEMUAN PAGUYUBAN JANUARI 2010

PERTEMUAN PAGUYUBAN DIRIGEN DAN ORGANIS
PAROKI KATEDRAL BMV BOGOR
Minggu, 31 Januari 2010 Pk.11.00-13.05 di Ruang Seksi

Dihadiri oleh:
Pastor Paroki: RD Ben Sudarto
Sekretaris Dewan Paroki: Bapak M. Agus Muhardi; Ibu M.T. Lenny
Ketua Seksi Liturgi
Pengurus Paguyuban:
Bapak Thomas A. Sutadi, Bapak A. Bambang Koryanto, Bapak Nurwiyono,
Sdr. Myrna Mihardja (organis)
Para dirigen, organis, ketua dan pengurus paduan-paduan suara di Paroki Katedral.

Acara :
Pembuka:
oleh Ibu Lenny, dilanjutkan dengan Doa Pembuka oleh Bapak Thomas A.S.

Kata Pengantar:
Sekretaris Dewan Paroki (Bpk M. Agus Muhardi) mewakili Bapak Adrianus J. Wijaya:

- Paroki Katedral adalah gerejanya uskup, gereja induk, yang harus menjadi contoh bagi paroki-paroki lainnya. Sebagai gereja induk, gerejanya uskup, perayaan-perayaan Ekaristi dan liturgi pada umumnya haruslah sesuai dengan pakem, ketentuan dan aturan bakunya. Jangan sampai liturgi di Katedral memperlihatkan hal-hal yang keluar dari jalur yang benar.

- Paguyuban dan pertemuan rutin ini adalah untuk menyamakan persepsi, membangun komunikasi dan meningkatkan mutu musik liturgi di Katedral.

- Tidak perlu ada rasa minder, saling curiga, saling menyalahkan di antara dirigen dan koor. Semua anggota paguyuban harus dapat membangun komunikasi dan kerja sama. Semua anggota memiliki posisi setara, tidak ada yang merasa lebih hebat daripada yang lain.

- Apa yang sudah berjalan baik harus dilanjutkan dan ditingkatkan.

- Pembuatan bank lagu adalah untuk membantu para dirigen, organis, umat dan petugas-petugas liturgi yang lain dalam menentukan lagu yang hendak digunakan di Katedral sesuai kaidah-kaidah liturgi.

Kata Pengantar dari Ketua Seksi Liturgi:

- Para dirigen dan organis dimohon untuk melakukan konfirmasi kehadiran sesuai pengumuman agar Sekretariat dapat menyiapkan konsumsi, fotokopi, dll. pada setiap pertemuan.

- Pertemuan paguyuban dirigen dan organis akan menjadi pertemuan dan kegiatan rutin; akan menjadi kegiatan pembinaan berkelanjutan
- Mari belajar bersama-sama.

Pembahasan Topik Khusus:
- Pembentukan forum atau paguyuban dirigen dan organis merupakan wujud kesadaran para dirigen dan organis di Paroki Katedral akan pentingnya membangun komunikasi dan kerja sama di antara para dirigen, organis, Seksi Liturgi dan para petugas liturgi lainnya. Paguyuban ini didirikan atas permintaan para dirigen dan organis yang berkumpul pada rekoleksi bulan Mei 2009. Paguyuban didirikan pada tgl 29 Juni 2009. Atas permintaan peserta, dimulailah kegiatan pertemuan paguyuban dirigen dan organis dengan acara Pelatihan dan Pembekalan bagi para Dirigen, Calon Dirigen dan Dirigen Pemula. Pelatihan ini diadakan pada setiap bulan keempat mulai Agustus hingga November 2009. Peserta pelatihan cukup banyak dan bervariasi. Pelatihan seperti ini akan terus diadakan pada bulan-bulan yang akan datang di tahun 2010 dengan beberapa materi baru yang diharapkan anggota. Misalnya pelatihan lagu-lagu Gregorian. Sementara itu, kerja sama antar dirigen, organis dan kelompok koor sangat disarankan, khususnya dalam mengantisipasi kelangkaan para petugas koor dalam masa-masa tertentu.

- Program berikutnya adalah Pembuatan Bank Lagu. Kegiatan ini juga merupakan permintaan para dirigen dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya. Bahkan dalam rapat-rapat liturgi, usulan ini sering muncul. Kegiatan pembuatan bank lagu ini dikoordinasikan oleh Bapak Antonius Bambang Koryanto beserta tim yang akan segera dibentuk dan atas arahan Pastor Paroki. Pengumpulan teks-teks lagu di luar Puji Syukur, Madah Bakti dan Jubilate untuk tahap pertama: paling lambat Minggu 14 Februari 2010.

Pengarahan dari Pastor Paroki

- Perayaan Ekaristi, sebagai sebuah kesatuan utuh, merupakan suatu peristiwa iman, saat Allah bertemu muka dengan kita melalui sabda-Nya dan bersatu secara nyata (manjing-Jawa) dengan dan dalam tubuh, jiwa dan raga kita lewat Sakramen Mahakudus. Di dalam Perayaan Ekaristi, Allah yang tidak kelihatan menampakkan Diri-Nya, menyapa dan bahkan “manjing” dalam jiwa raga kita. Tidak ada kata yang lebih tepat untuk kita ungkapkan di hadapan Sakramen Mahakudus kecuali “Ya Tuhanku dan Allahku.”

- Dalam rangka program rekatekisasi umat di tahun 2010, khususnya di bidang Sakramen, para dirigen dan organis serta koor harus terlibat, secara khusus dalam diri sendiri dan secara umum dalam lingkungan, wilayah dan kelompok kategorial masing-masing. Bersama umat yang lain kita akan memperdalam pemahaman kita dan meningkatkan penghayatan akan sakramen-sakramen dalam Gereja.

- Lagu-lagu yang dinyanyikan oleh koor dan umat hendaknya adalah lagu-lagu yang mendukung dan membantu umat menghayati perjumpaan dengan Allah secara khidmat, khusuk dan penuh syukur. Haruslah dihindarkan kejadian-kejadian saat koor menyanyikan lagu-lagu yang mengganggu konsentrasi umat, menjadi batu sandungan umat dalam berdoa... Tugas koor bukanlah untuk show atau pamer. Tugas koor adalah membantu umat menciptakan suasana ibadat, sehingga doa menjadi lebih bermutu, liturgi menjadi lebih megah dan indah dan mengangkat umat ke persekutuan dengan Tuhan.


- Tentang bank lagu: Siapa saja berhak mengusulkan lagu-lagu yang ada di luar Puji Syukur, Madah Bakti, dan Jubilate. Semua teks akan dipelajari dan diseleksi oleh tim. Ketika lagu-lagu itu sudah dipilih, semua harus tunduk pada apa yang sudah ditetapkan, dan tidak perlu seseorang menjadi kecewa karena lagu-lagu yang diusulkannya tidak diterima. Lagu-lagu yang telah diseleksi dan dinyakatan sebagai lagu-lagu liturgi akan dibukukan sehingga seluruh umat Katedral dan semua kelompok koor dapat menggunakannya.

Tanya Jawab:

- Tentang Misa Dolo-dolo: Sejauh ini lagu ini masih ada di Puji Syukur dan Madah Bakti dan belum ada revisi. Memang sudah ada keberatan dari sejumlah pakar liturgi dan sejumlah imam akan lagu ini, mengingat teks atau syairnya tidak sesuai dengan teks dalam buku misa, namun sejauh ini tidak ada larangan dari Pastor Paroki Katedral untuk menggunakan lagu ini dalam perayaan-perayaan ekaristi. Selama ini sudah ditetapkan bahwa Paroki Katedral dan Keuskupan Bogor menggunakan Puji Syukur sebagai acuan utama. Selama belum ada revisi dari Komisi Liturgi KWI untuk lagu-lagu di Puji Syukur, kita masih tetap akan menggunakannya.

- Tentang misa senja: Nama misa senja hanyalah nama saja, jadi misa ini bisa dipakai untuk perayaan ekaristi pagi hari juga.

- Tentang lagu “Bapa Kami” versi Filipina. Lagu yang dipakai selama ini mengandung kata-kata yang tidak tepat secara dogmatis, yaitu “... di bumi dan di surga”. Maka lagu dengan versi seperti ini tidak boleh dinyanyikan. Meskipun demikian, Pusat Musik Liturgi Yogyakarta sudah melakukan revisi dan revisi itu sudah ditulis dalam buku Madah Bakti Umat yang baru. Frase itu sudah diganti dengan “... di bumi seperti di surga.” Untuk Katedral, karena kita mempertimbangkan kemampuan umat, penggunaan lagu Bapa Kami (versi baru) itu untuk sementara ditunda sampai selesainya penyusunan bank lagu. Kita dapat memasukkan lagu Bapa Kami (versi baru) itu dalam bank lagu kita.

- Tentang “pembatasan kreativitas” pada lagu-lagu dan kekhawatiran akan munculnya rasa bosan terhadap lagu-lagu Gereja yang tidak berubah: Selama penghayatan kita akan Perayaan Ekaristi belum sampai pada taraf yang benar, memang kebosanan itu dapat terjadi. Menjadi tugas kita bersama untuk bersama-sama dengan yang lain mendalami kembali keagungan, misteri dan makna Perayaan Ekaristi sehingga entah ada lagu entah tidak, Perayaan Ekaristi tetap menjadi puncak hidup kaum beriman.

Penutup:
doa Penutup oleh Bapak Agus Muhardi, dilanjutkan dengan berkat penutup oleh RD Ben Sudarto

Catatan:
Pertemuan rutin paguyuban dirigen dan organis akan diselenggarakan setiap minggu terakhir dalam bulan, kecuali ada kegiatan lain yang lebih diutamakan di Katedral. Tidak ada surat undangan khusus untuk pertemuan ini. Seminggu sebelumnya akan ada pengumuman dalam berita gereja. Bagi para dirigen dan organis yang tidak mendengar pengumumannya, silakan mengontak salah satu dari:

Pengurus Paguyuban Dirigen: Thomas (081380998494), T. Marhadi (0816700049), A. Bambang Koryanto (0811110765), Nurwiyono (08128094470)
Sekretariat Paroki : Ibu Lenny atau Bapak Hairul Ae (0251-8321188)

Kelompok-kelompok Paduan Suara harus menyerahkan data paduan suara ke Sekretariat Paroki atau Pengurus Paguyuban Dirigen dan Organis sebelum pertemuan pada minggu keempat Februari 2010. Data tersebut akan digunakan untuk kemudahan komunikasi antara Seksi Liturgi dan Semua Koor di seluruh wilayah Paroki BMV Katedral Bogor.

Selama Januari sampai dengan April 2010, kita menggunakan Aklamasi cara III dalam buku biru. Setiap petugas koor atau dirigen diminta untuk melatih umat sekitar 15 menit sebelum misa dimulai.

Apabila ada dirigen atau petugas yang memerlukan bantuan pengurus paguyuban atau Seksi Liturgi dalam memilih lagu-lagu untuk tugas misa di gereja atau lingkungan/wilayah dan kelompok kategorial, silakan kontak Bapak Thomas, Bapak Bambang, Bapak Marhadi, Bapak Nurwiyono lewat SMS dengan mencantumkan nama yang jelas.

PELATIHAN BAGI PARA DIRIGEN, CALON DIRIGEN, DIRIGEN PEMULA

Pelatihan diadakan pada bulan:
Agustus
September
Oktober
November
Materi pelatihan meliputi:

PEMBENTUKAN PAGUYUBAN DIRIGEN PAROKI BMV KATEDRAL BOGOR


PAGUYUBAN DIRIGEN DAN ORGANIS

Menindaklanjuti acara rekoleksi tanggal 21 Mei 2009, pada Minggu 28 Juni 2009 diadakan pertemuan para dirigen dan organis. Pertemuan dihadiri oleh sekitar 15 orang dirigen dan organis, dipimpin oleh Bapak T. Marhadi dan didampingi oleh RD.D.S. Tukiyo. Dalam pertemuan tersebut Bapak T. Marhadi menjelaskan format kumpulan dirigen (yang diusulkan untuk disebut sebagai “Paguyupan Dirigen Paroki Katedral Bogor”) dengan dibentuk kepengurusan sebagai berikut:


Pelindung : RD Benyamin Sudarto (Pastor Paroki)

Penasihat : RD. D.S. Tukiyo, RD. Alfons Sebatu, RD Y. Monang Damanik

Pendamping : Bp M. Agus Muhardi (Ketua Seksi Liturgi)

Bp. Adrianus J. Wijaya (Sub Seksi Pembinaan)

Koordinator Umum : Thomas A. Sutadi

Koordinator Bidang Materi/Lagu : Antonius Bambang Koryanto

Koordinator Pembinaan/Pelatihan : Tarcisius Marhadi

Maksud dan Tujuan:

Paguyuban dimaksudkan sebagai wadah seluruh dirigen dan organis di Paroki Katedral Bogor, sebagai sarana agar mereka dapat berkomunikasi, menggalang kerja sama, saling membantu dan bertukar pengalaman antar kelompok koor.


Secara rinci, maksud dan tujuan dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Menjadi wadah bertemunya para dirigen di Paroki Katedral secara resmi.
  2. Forum berbagi pengalaman (sharing) dan informasi tentang musik liturgi Gereja.
  3. Sumber bantuan bagi para dirigen dan seksi liturgi (lingkungan, wilayah, paroki, kategorial) yang memerlukan bantuan di bidang teknis musik, musik liturgi, dll.
  4. Wadah untuk berbagi kemampuan yang dapat disumbangkan bagi perkembangan musik liturgi di Paroki Katedral Bogor.

Tugas Pokok Pengurus Paguyuban antara lain:

  1. Pembinaan teknis bagi dirigen, calon dirigen, dan organis.
  2. Pembekalan liturgis bagi dirigen, calon dirigen, organis dan calon organis.
  3. Pembinaan Pemazmur
  4. Bimbingan/pelatihan kepada kelompok koor yang membutuhkan
  5. Membuat bank lagu liturgi
  6. Melaksanakan pertemuan rutin untuk dirigen dan organis

(1 Juli 2009 – Disarikan dari notulen yang disusun oleh Bapak T. Marhadi)


Prinsip dalam Forum Dirigen:

  1. Posisi semua dirigen dalam paguyuban ini adalah setara. Semua memiliki hak dan kewajiban yang sama.
  2. Semua dirigen memiliki komitmen untuk melestarikan musik liturgi Gereja dan mengembangkannya sedemikian rupa selaras dengan kaidah-kaidah liturgi Gereja Katolik.
  3. Paguyuban Dirigen memanfaatkan semua potensi yang ada di kalangan para dirigen. Misalnya, dirigen yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan khusus soal olah vokal dapat membagikan pengetahuan dan pengalamannya kepada dirigen yang lain dalam berlatih olah vokal atau melatih koor berolah vokal; dirigen yang pernah belajar di PML dapat membagikan pengalaman dan pengetahuannya selama menjani pelatihan di PML.
  4. Paguyuban Dirigen dapat mencari sumber belajar di luar Forum Dirigen, misalnya dari Pusat Musik Liturgi (PML) Yogyakarta, Komisi Liturgi KWI, Institut Liturgi Sang Kristus (ILSK) Bandung, para ahli liturgi/musik liturgi dari keuskupan lain, praktisi musik umum, dll.
  5. In pluribus unitas, in omnibus caritas.

(Thomas A. Sutadi)

CIKAL BAKAL TERBENTUKNYA PAGUYUBAN DIRIGEN DAN ORGANIS KATEDRAL BOGOR

Rekoleksi Para Dirigen dan Organis Katedral

  1. Kekurangharmonisan hubungan antara para dirigen dengan seksi liturgi, kekurangharmonisan hubungan di antara para dirigen, belum samanya persepsi di antara para dirigen tentang kedudukan dan peranan musik litugi dalam Gereja, belum samanya persepsi di antara para dirigen tentang tugas dan fungsi dirigen dalam liturgi Gereja serta kerinduan untuk belajar bersama dan berbagi pengalaman telah melahirkan gagasan untuk mengadakan rekoleksi khusus bagai para dirigen, organis dan koordinator koor di paroki Katedral.

  1. Gagasan ini juga didorong oleh keinginan dan gagasan Pastor Paroki (RD Benyamin Sudarto) untuk:
    1. Meningkatkan komunikasi antara seksi liturgi dan seluruh kelompok koor di Paroki Katedral BMV
    2. Menggalang hubungan yang lebih erat antar kelompok di Paroki BMV Katedral Bogor
    3. Penyeragaman persepsi/pemahaman para dirigen tentang peran dan kinerjanya dalam melaksanakan tugas pada perayaan ibadat/liturgi di Paroki BMV Katedral.
    4. Meningkatkan pengetahuan para pelayan musik tentang peran dan kedudukan nyanyian dalam perayaan ibadat, agar para dirigen lebih menghayati perannya saat bertugas sebagai dirigen koor gereja secara benar.

  1. Rekoleksi khusus ini secara umum diadakan agar Tata Perayaan Ekaristi/Ibadat di Paroki BMV Katedral Bogor semakin indah, agung, dan selalu dilaksanakan dengan baik dan benar seturut norma-norma yang baku sesuai petunjuk Bapak Uskup, c.q. Komisi Liturgi Keuskupan Bogor.

  1. Rekoleksi dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Mei 2009 pk 9.30-16.00 di Aula Sekolah Marsudirini Telaga Kahuripan Parung. Ada sekitar 60 peserta. Rekoleksi didukung penuh oleh RD Benyamin Sudarto (pastor paroki), RD D.S. Tukiyo dan RD. Y. Monang Damanik dan dibimbing oleh RD Alfons Sebatu.

  1. Dalam rekoleksi tersebut peserta dibagi dalam 6 kelompok dan setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan 3 pertanyaan besar:
    1. Apakah perlu ada kumpulan dirigen; apakah Anda mau ikut serta?
    2. Apa kesulitan Anda dalam memimpin kelompok koor? Bantuan apakah yang Anda butuhkan dari rekan lain?
    3. Apa usul-usul nyata untuk peningkatan dan perubahan dalam pelayanan musik liturgi di Paroki Katedral?

Rangkuman jawaban adalah sebagai berikut:

Jawaban atas pertanyaan a:

Sepakat; perlu dibentuk “kumpulan dirigen” sebagai sarana komunikasi, menghilangkan pandangan yang keliru antar dirigen/koor.

Mau bergabung dalam kumpulan dirigen itu.

Jawaban atas pertanyaan b:

Dirigen kurang menguasai not angka

Dirigen tidak punya bekal musik dan kepemimpinan

Tidak ada latihan vokal.

Pengetahuan tentang musik liturgi sangat kurang

Sulit memilih lagu liturgi yang sesuai temanya

Kemampuan anggota koor kurang

Regenerasi anggota koor sulit

Anggota koor kurang rasa tanggung jawab terhadap kelompok kor

Tempat dan suasana latihan tidak memadai

Bantuan yang dibutuhkan:

Perlu ada bank lagi

Perlu adanya perangkat untuk meningkatkan rasa tanggung jawab anggota terhadap koor

Perlu adanya kerja sama, saling membantu dan tukar pengalaman antar kelompok koor

Perlu pelatih vokal untuk koor

Jawaban terhadap pertanyaan c:

Adakan kegiatan untuk meningkatkan motivasi; misalnya festival, rekoleksi, dll.

Adakan pembinaan/pembekalan untuk dirigen/organis secara berkala seperti: masalah teknis musik/koor dan masalah liturgi

Adakan kesediaan bank lagu liturgi

Adakan tim evaluasi untuk memberikan masukan kepada kelompok koor.

  1. Salah satu keputusan yang lahir dari rekoleksi ini adalah keinginan untuk membentuk sebuah forum dirigen sebagai wadah bagi para dirigen untuk berkumpul, bertemu, berbagi pengalaman, berbagi informasi, saling meneguhkan, berbagi kemampuan untuk dapat disumbangkan kepada Gereja di Paroki Katedral Bogor.

Daftar Kebutuhan:

  1. bimbingan/pembinaan/pelatihan teknis bagi dirigen-dirigen pemula dan calon dirigen
  2. bimbingan/pembinaan/pelatihan teknis tingkat lanjut bagi semua dirigen
  3. pelatihan khusus dirigen tentang lagu-lagu gregorian
  4. panduan pemilihan lagu untuk misa umat dan misa khusus/tematis
  5. pembuatan buku khusus berisi lagu-lagu di luar buku resmi Puji Syukur dan Madah Bakti
  6. rekoleksi tahunan
  7. pertemuan dan pembinaan rutin